Selasa, 14 Mei 2013

#KOPROL: KARENA KITA PURNAMA


“Yang pakai baju kuning namanya kak Yogi Prastiyo, akun twitter-nya sama. Di sebelahnya Robbi Rodliya akun twitter-nya juga sama…. ” ucap seorang peserta mengawali sesi temu kenal kopdar follower alias #KOPROL.

Yap, karena tak kenal maka tak sayang, demikian petuah bijak mengatakan. Sebab ukhuwah mengajarkan, yang tertarik itu menarik. Ups, tapi jangan salah sangka dulu loh. Maksudnya adalah untuk menunjukkan ketertarikan kepada sesama, maka mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus berjuang keras untuk menghafal nama-nama.

Seperti yang pernah diucapkan oleh Dale Carnegie dalam bukunya Bagaimana Mendapatkan dan Mempengaruhi Manusia, mengatakan “Tidak ada yang lebih manis terdengar di telinga seseorang, dibandingkan nama atau panggilan kesukaannya.”

Karena tabiat dakwah itu saling mengenal, maka #KOPROL pun dikenal (halah #apa sihyogi).

Adalah  pada ahad, 12 Mei 2013 yang bertempat di rumah salah satu anggota #ITJBekasi ini @anitahindriani, mempertemukan beberapa orang follower @ITJBekasi dalam ajang temu sapa dengan beberapa penggerak @ITJBekasi. Mulai dari ketua, pengurus dan sub-sub chapter yang bernaung di bawahnya.

Dalam sesi perkenalan ini, kak @ariadecan selaku koordinator chapter, memberikan beberapa wejangan betapa bahayanya arus Liberalisasi masa kini. Dari sejak bangun tidur, menikmati aktivitas pagi, siang, sore dan malam sampai-sampai kita tanpa sadar dicekoki virus tersebut dari arah yang tidak diduga-duga. Dari media televisi misalnya, atau obrolan dengan teman sejawat yang intinya gak jauh-jauh dari media. Memuat gossip atau skandal artis yang isinya sangatlah jauh dari akhlak dan nilai islam.

Hiiii, serem banget yah! L

Tapi tak perlu cemas kawan, karena #IndonesiaTanpaJIL sudah hadir di Bekasi (JRENG! JRENG!). Sebagai sahabat juga saudara dimanapun kamu berada (ceileeeeh… suit suiiiiiit ^_^d).

Yah bukankah hakikat sahabat, ia menguatkan sesiapa insan lemah, meneguhkan sesiapa insan goyah. Ia bertugas saling nasehat menasihati dalam kebaikan. Seperti yang diungkapkan oleh ustadz Taqi (Seorang Imam masjid Al-Ihsan) dalam tausiyah singkatnya, kita mestilah saling memberi dan menerima dalam kebaikan (nasihat).

Ingat sabda Rasulullah saw, “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan buruk itu seperti pembawa minyak wangi dan pandai besi. Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya atau engkau membelinya atau engkau hanya akan mencium harumnya. Sementara pandai besi mungkin akan membakar bajumu atau mungkin engkau akan mencium bau yang tidak sedap.” (HR Bukhari dan Muslim).

Lebih lanjut, Rasulullah saw pun pernah bersabda, “Seseorang itu akan mengikuti agama temannya, karenanya hendaklah salah seorang diantara kalian mencermati kepada siapa ia berteman.” (Tirmidzi, Ahmad, dan Abu Dawud).

Well, jangan sampai kita salah memilih teman yah, apalagi teman hidup hi-hi-hi. Kudu wajib jangan salah pilih hi-hi-hi.

#Oke #Lanjut #FOKUS

Jadi pilihlah teman yang sama-sama membawa kebaikan. Jika di dunia nyata ada preman yang kerjaannya mengintimidasi, menakuti, pun demikiannya di dunia maya. Bahkan jauh lebih kejam. Di dunia maya ada profil-profil yang tidak mempunyai pekerjaan, selain dari pada mem-bully, bicara jorok, menghina agama dan lain-lain. Maka hindarilah mereka. Alih-alih waktu terbuang percuma menanggapi orang-orang yang kita tidak mendapat untung, ilmu, serta manfaat apalagi barokah. Khawatir terbakar karena terciprat api besi.

Lebih jauh @ITJBekasi hadir seperti halnya bulan yang sedang purnama. Hey, tahukah engkau bahwa bulan tidak memiliki cahaya. Tapi kenapa yah ia bisa bersinar? Kenapa hayoooo?

Jawabannya adalah karena ia memantulkan cahaya dari benda lain, bernama matahari.

So, janganlah cemas kalau-kalau kita tidak memiliki cahaya sendiri. Janganlah minder, apalagi kuper. Jadikan saja diri ini sebagai tempat memantulkan cahaya, toh nanti-nanti kita ikut bersinar indah.

Punya sahabat-sahabat yang baik dan saling menasihati. Pantulkan saja sinar nasihatnya, kasih feed-back yang baik, copy-paste perilaku baiknya, kemudian share ilmu-ilmu darinya. Punya sahabat yang pandai mengaji dan rajin mengerjakan amalan sunnah. Yaah pantulkan saja sinarnya, ikuti saja, ikutan nyemplung saja. Byuuuuuur! (Basah deh kakak hi-hi-hi)

Dan… tunggulah kabar baiknya. Lama-lama kita sendiri yang akan memiliki cahayanya. Yah kita sendiri yang memancarkan cahaya kebaikan.

Well, sekali lagi MENGAPA PURNAMA BISA BEGITU INDAH? Karena eh karena, ia memantulkan cahaya matahari di malam yang gelap. Maukah engkau sepertinya, menjadi bagian dari sang purnama memancar sinar kebaikan, penyeru pada iman?

Duhai Robbi, izinkan kami membersamainya.
***



Bekasi 13-5-2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar